Rabu, 05 Mei 2010

LEARNING DISABILITIES in CHILDREN

Learning dissability atau kesulitan belajar merupakan kondisi dimana anak dengan kemampuan intelegensi rata-rata atau di atas rata-rata, namun memiliki ketidakmampuan atau kegagalan dalam belajar yang berkaitan dengan hambatan dalam proses persepsi, konseptualisasi, berbahasa, memori, serta pemusatan perhatian, penguasaan diri, dan fungsi integrasi sensori motorik (Clement, dalam Weiner, 2003). Berdasarkan dari sumber helpguide,pada dasarnya Learning Disabilities (LD) disebabkan oleh adanya perbedaan pada otak yang mempengaruhi penerimaan informasi, pemrosesan dan juga komunikasi. Mereka tidak memiliki masalah dengan IQ, hanya saja mereka sulit untuk berusaha keras, fokus atau memotivasi diri sendiri. Mereka melihat, mendengar, dan memahami dengan cara yang berbeda dengan kita.

Apa yang harus dilakukan orangtua jika memiliki anak dengan LD? Yang pasti semua itu harus diawali dengan penerimaan. Setiap orangtua pasti sangat menginginkan melihat anak mereka menjadi anak yang sukses dan segala hal pasti akan dilakukan oleh orangtua sebagai usaha untuk membuat anak mereka berhasil. Namun, ketika yang mereka hadapi adalah anak dengan LD, ada baiknya orangtua tidak terlalu memaksakan pendidikan untuk mereka, karena jika cara yang mereka lakukan salah, hal tersebut akan sangat berdampak pada psikologis mereka.

Anak dengan LD sangat membutuhkan kasih sayang serta dukungan dari orang-orang sekitarnya. Mengajari mereka dengan sesuatu yang berbeda (sesuai dengan kemampuan mereka dan berfungsi untuk mengembangkan kemampuan) merupakan hal yang dapat dilakukan orangtua atau pendidik untuk mereka.

LD memiliki berbagai macam tipe, yaitu: dysleksia (kesulitan dalam membaca, menulis, ejaan, bicara), dyscalculia (kesulitan dalam hal yang berhubungan dengan matematika, atau angka-angka), dysgraphia (kesulitan dalam menulis, mengeja, serta mengorganisir ide-ide), Dyspraxia (kesulitan dalam koordinasi motorik), Auditory processing (kesulitan dalam membedakan suara), Visual processing (kesulitan dalam interpretasi informasi visual). Dari berbgai macam tipe LD yang bervariasi tersebut ada baiknya orangtua atau pengajar mengetahui tipe LD yang mana anak mereka. Hal tersebut sangat berguna untuk intervensi lebih lanjut kepada mereka.

Hal-hal yang mungkin berkaitan dengan LD adalah bahwa anak-anak dengan LD terkadang sulit untuk mengekspresikan perasaan, menenangkan diri, serta membaca sinyal-sinyal non verbal. Oleh karena itu mereka kesulitan dalam proses interaksi social atau berbaur dengan lingkungan disekitar mereka, sehingga oleh pihak-pihak tertentu mereka sering dinggapa sebagai minoritas. Oleh karena itu memberikan keterampilan sosial dan emosional pada mereka merupak hal yang sangat penting, karena terkadang mereka akan mengalami krisis kepercayaan diri serta menarik diri dari lingkungan sosialnya.

Anak-anak dengan LD sangat membutuhkan dukungan yang terus menerus. Kita sebagai seseorang yang lebih beruntung dari mereka sebaiknya berusaha untuk terus membuat mereka merasa tidak berbeda dengan kita. Diskriminasi, serta emosi dalam mengahdapi mereka bukanlah cara yang tepat untuk mendidik mereka. Mereka tidak pernah ingin menjadi “berbeda”. Mereka adalah “warna” dalam kehidupan, karena mereka lah yang dapat membuat kita lebih bersyukur.

0 komentar:

Posting Komentar